Home / Program HIV-AIDS / WAD Lhokseumawe ” Diskriminasi Halangi Niat Penderita AIDS Laporkan Diri “

WAD Lhokseumawe ” Diskriminasi Halangi Niat Penderita AIDS Laporkan Diri “

wadlhokseumaweLhokseumawe – Diskriminasi dan tekanan dari masyarakat terhadap para penderita penyakit AIDS menjadi salah satu kendala utama bagi seseorang penderita untuk melaporkan bahwa dirinya telah terjangkit penyakit yang disebakan oleh virus HIV ini.

Hal ini disampaikan oleh Chaidir, Manager Yayasan Permata Aceh Peduli (YPAP) di Kantor Walikota Lhokseuamwe pada saat berlangsung acara peringatan hari AIDS sedunia, Jum’at (30/11). Acara World Aids Day yang sebeneranya diperingati setiap tanggal 1 desember di seluruh dunia, karena satu dan lain hal, di Lhokseumawe di peringati pada tanggal 30 November 2012 .

Acara peringatan hari AIDS sedunia ini diselenggarakan oleh Pemko Lhokseumawe melalui komisi penanggulangan AIDS Kota Lhokseuamwe yang diketuai langsung oleh Walikota Lhokseuamwe, Suaidi Yahya.

Berdasarkan data yang ada, telah ditemukan 150 penderita HIV-AIDS di Provinsi Aceh saat ini, dan lebih dari 10 orang penderita terdapat di Kota Lhokseuamwe.

“Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan  usaha-usaha untuk menemukan penderita baru yang telah terinfeksi tetapi belum mengetahui status positifnya  dan upaya – upaya pencegahan agar tidak ada lagi yang terinfeksi HIV_AIDS,” ujarWakil Walikota Lhokseuamwe, Nazaruddin  melalui Assisten II Drs. M. Rizal M.Si yang bertindak selaku pembina upacara pelepasan gerak jalan santai dalam rangka mempringati hari AIDS sedunia.

Lebih lanjut, Rizal mengatakan pelaksanaan peringatan hariAIDS sedunia tahun 2012 kali ini mengusung tema ”Lindungi perempuan dan anak dari HIV dan AIDS” yang menyiratkan bahwa kaum perempuan dan anak – anak merupakan kelompok yang cukup rentan tertular HIV_AIDS. Perempuan biasanya tertular dari suami mereka yang terinfeksi HIV tetapi tidak mengetahui kondisinya dan anak – anak kemungkinan tertular melalui ibunya yang telah terinfeksi HIV.

”Kita tentu tidak mengharapkan ibu-ibu di Kota lhokseumawe tertular HIV-AIDS, mengingat melalui rahim ibulah akan terlahir generasi muda  Kota Lhokseumawe yang berkualitas yang merupakan pemegang tongkat estafet pembangunan di masa yang akan datang,” kata Rizal.

Disisi lain, generasi muda dan para pelajar yang merupakan penerus bangsa merupakan kelompok yang juga paling beresiko tertular HIV-AIDS, baik melalui pergaulan bebas ataupun melalui penggunaan narkoba.

“Oleh karena itu, saya menghimbau agar generasi muda dapat menghindari  pergaulan bebas dan penggunaan narkoba. Bahkan menurut penelitian rokok merupakan gerbang awal seseorang menggunakan narkoba, jadi saya harapkan kepada para remaja dan pelajar di Kota Lhokseumawe agar tidak merokok,” paparnya.

Chaidir, selaku maneger YPAP berharap melalui kegiatan ini dapat terbentuk suatu keluasan jangkauan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat umum tentang pentingnya perlindungan perempuan dan anak terhadap HIV dan AIDS.

Lebih lanjut, Chaidir juga mengajak kaum laki-laki agar berkomitmen menjaga dan melindungi diri sendiri maupun keluarga, karena berdasarkan data yang ada, sebagahagian besar penderita AIDS adalah kaum ibu dan anak yang tidak berdosa yang mana penyakit tersebut ditularkan oleh suami dan orang tua mereka.

Melalui kegiatan ini Chaidir juga berharap agar masyarakat umum dapat menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap para penderita AIDS, sehingga muncul kesadaran dari mereka para penderita yang belum terdata untuk segera melapor demi pencapaian akses pelayanan kesehatan.

“Kepada stakeholders dan dinas terkait diharapkan segera memperluas akses layanan kesehatan bagi orang terinfeksi HIV, seperti memfasilitasi pendistribusian ARV dari rumah sakit rujukan HIV di provinsi ke puskesmas rujukan HIV Kota Lhokseumawe,”

Check Also

Buku YPAP

Satu Dasa Warsa YPAP Mengabdi untuk Aceh : Bekerja dan Merajut asa bersama mereka yang terpinggirkan

Satu Dasa Warsa YPAP Mengabdi untuk Aceh : Bekerja dan Merajut asa bersama mereka yang …