Home / Program HIV-AIDS / VCT dan Pemeriksaan IMS Bagi Penghuni Rutan Bireuen

VCT dan Pemeriksaan IMS Bagi Penghuni Rutan Bireuen

Bireuen – Yayasan Permata Aceh Peduli (YPAP), DINKES Bireuen serta Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bireuen melakukan VCT (Voluntary Counseling and Testing) dan pemeriksaan IMS (Infeksi Menular Seksual) kepada penghuni Rutan Bireuen, Kamis (20/9/2012), pemeriksaan dan konseling dilakukan di dalam Rutan.

VCT dilakukan untuk pemeriksaan HIV-AIDS kepada penghuni rutan Bireuen, pemeriksaan ini tidak dipaksakan kepada seluruh penghuni rutan, kecuali kepada mereka, yang secara suka rela (secara voluntary) mau melakukan pemeriksaan HIV-AIDS. Setelah mereka bersedia, baru dilakukan konseling supaya mereka siap menerima apapun hasil testnya. Makanya Team YPAP sangat memastikan prosedur pemeriksaan HIV-AIDS ini dijalankan kepada seluruh masyarakat yang merasa rentan tertular virus ini, walau siapapun yang melakukan pemeriksaan test HIV.

Bagi mereka yang tidak siap melakukan VCT, mereka boleh memilih pemeriksaan IMS saja. Hanya 38 penghuni Rutan Bireuen yang bersedia dilakukan pemeriksaan VCT dan IMS, 7 orang diantaranya tahanan perempuan dan selebihnya 31 orang tahanan laki-laki. Pemeriksaan IMS juga dilakukan kepada komunitas transgender dampingan YPAP Bireuen yang berjumlah delapan (8) orang, bertempat disalah satu rumah warga dampingan, dimulai jam 02.00 – 03.30 WIB pada sore harinya.

Pemeriksaan VCT dan IMS di Rutan Bireuen ini, dibantu oleh dr. Ferdian Subhan dari klinik VCT Kota Lhokseumawe dan dr. Amroellah dari Klinik IMS Banda Sakti. “Seharusnya pemeriksaan seperti hari ini, kita tidak perlu lagi harus memfasilitasi dan meminta bantuan dari kabupaten lain untuk melakukan pemeriksaan seperti ini. Karena sudah saatnya pihak DINKES Bireuen dan KPA Bireuen memiliki dokter, klinik VCT dan klinik IMS sendiri untuk Kabupaten Bireuen, supaya memudahkan Pengendalian Masalah Kesehatan kepada warga yang membutuhkan,” ujar Fadhli Djailani Coordinator Outrech YPAP.

Fadhli Djailani Coordinator Outrech YPAP juga mengharapkan kepada Pemerintahan Kabupaten Bireuen yang baru terpilih, supaya memperhatikan permasalahan yang dihadapi oleh DINKES dan KPA Bireuen yaitu mereka belum memiliki klinik VCT dan IMS untuk Kabupaten Bireuen, jadi pemerintahan Bireuen harus mikirkan jalan keluarnya, yaitu salah satunya harus mengalokasikan dana, tempat dan dokter khusus untuk bisa membuka klinik VCT dan IMS.

“Jadi wakil rakyat dan Pemerintah jangan lagi berpikir bahwa Kabupten Bireuen belum saatnya memiliki klinik tersebut, di Kabupaten Bireuen sendiri terdapat 14 orang kasus positif HIV-AIDS (data Dinkes/KPA Bireuen dan YPAP) dan 5 orang positif IMS jenis spilis (raja singa) pada penghuni Rutan Bireuen, jadi hal ini jangan dianggap remeh, karena setiap orang yang sudah positif, dia berpotensi menularkan kepada 12 orang lainnya. Bayangkan kasus penularan virus ini jika tidak dicegah sedini mungkin dengan mengurangi matarantai penularannya,” pingkas Fadhli. (sp)

sumber

Check Also

Buku YPAP

Satu Dasa Warsa YPAP Mengabdi untuk Aceh : Bekerja dan Merajut asa bersama mereka yang terpinggirkan

Satu Dasa Warsa YPAP Mengabdi untuk Aceh : Bekerja dan Merajut asa bersama mereka yang …