Home / Program HIV-AIDS / YPAP Gelar Pelatihan Pengobatan Penderita HIV AIDS

YPAP Gelar Pelatihan Pengobatan Penderita HIV AIDS

pelatihan-pengobatanYAYASAN Permata Aceh Peduli (YPAP) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bireuen melaksanakan pelatihan perlakuan dan pengobatan penderita HIV AIDS kepada tenaga medis di Bireuen dan Lhoksemawe. Acara digelar di Aula Hotel Meuligo Bireuen, Kamis 22 November 2012 dari pukul 14.00 hingga 17.30 WIB.

Peserta pelatihan berjumlah 20 orang terdiri dari konselor Klinik VCT Lhoksemawe dan Rumah Sakit Cut Mutia Bireuen tujuh orang, dua perwakilan klinik Yonif 113 Bireuen, dua dari KPA Bireuen, satu orang Kepala Puskesmas Peusangan, dua orang perwakilan Puskesmas Peudada, dua orang perwakilan Puskesmas Kota Juang, dua orang perwakilan dari bagian penyakit dalam Rumah Sakit Umum Fauziah Bireuen dan dua warga Bireuen.

Curah pendapat tentang pengalaman petugas medis menangani pasien positif  HIV AIDS di Bireuen, dipandu trainer utama Emily Rowe, Ph.D. Consultant HIV AIDS ,.

Di sini terungkap dari dua petugas medis, pertama dari Kepala Puskesmas Peusangan, membagi pengalamannya bahwa dia pernah menangani pasien HIV positif dengan gejala oportunistik parah yakni terserang penyakit kulit, paru dan toxoplasma.

Tetapi setelah diketahui positif, tidak sempat dicek CD4-nya (kekebalan tubuh), pasien sudah meninggal duluan. Hal yang tidak bisa dilupakan dokter kepala puskesmas ini adalah stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap jenazah dan keluarga adalah warga takut tidak mau memandikan jenazah.

Terpaksa pihak Puskesmas memandikan dan mengafani jenazah. Ini semua terjadi karena masyarakat tidak paham bahwa mayat tidak bisa menulari virus HIV kepada orang yang masih hidup.

Begitu juga dengan pengalaman salah satu peserta dari Puskesmas Kota Juang Bireuen yang pernah menangani pasien positif  HIV dengan gejala opportunistik di bagian alat kelamin. Tetapi akhirnya pasien dirujuk ke Medan dan waktu pulang dalam perjalanan meninggal dunia. Entah bagaimana dan dari siapa warga mengetahui bahwa dia meninggal karena HIV AIDS, dan di sini juga terjadi stigma dan diskriminasi dari warga sekitar, sehingga Puskesmas melakukan sosialisasi kepada warga.

Tujuan pelatihan untuk melatih petugas medis mendeteksi dini pasien yang mempunyai gejala opportunistik supaya penanganan dan pengobatan HIV AIDS lebih cepat dan bisa memperlambat berkembang virus dalam tubuh si penderita HIV.

YPAP mengharapkan, kepada masyarakat Aceh supaya stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV AIDS diminimalkan, karena HIV AIDS bukan hanya disebabkan oleh perilaku amoral bejat manusia, tetapi juga disebabkan oleh minimnya pengetahuan si penderita tentang HIV itu sendiri.

Stigma dan diskriminasi itu sendiri lebih membuat si penderita HIV lebih menderita lagi. Yang diperlukan oleh ODHA adalah dukungan dan kepedulian keluarga, untuk bisa bertahan hidup.

HIV sama levelnya dengan penyakit-penyakit lainnya seperti diabetes dan kencing manis apabila tidak ditangani dengan baik juga akan meninggal. Tetapi malah lebih berbahaya penyakit-penyakit lainnya seperti kanker, hepatitis C dan D lebih cepat menular dan sangat mematikan dibandingkan dengan HIV AIDS.

Secara khusus  Chairdir, S. Kep, program manager YPAP mengucapkan terimakasih kepada , yang telah mendukung pelatihan kepada petugas medis di Bireuen dan Lhokseumawe.

Check Also

Buku YPAP

Satu Dasa Warsa YPAP Mengabdi untuk Aceh : Bekerja dan Merajut asa bersama mereka yang terpinggirkan

Satu Dasa Warsa YPAP Mengabdi untuk Aceh : Bekerja dan Merajut asa bersama mereka yang …