Bireuen – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bireuen mengadakan acara rutin tahunan yang dikuti semua petugas medis puskesmas se-Kabupaten Bireuen untuk pendataan disabilitas, pelayanan difable di puskesmas setiap kecamatan dalam Kabupaten Bireuen, Rabu (26/3/2014).
Hal itu, untuk mengintensifikasi pelayanan kepada para difable beserta anggaran yang diplot untuk setiap pukesmas kepada setiap petugas dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Yayasan Permata Atjeh Peduli (YPAP) diundang dalam acara tersebut sebagai pemateri tentang Disabilitas dan Kesehatan yang disampaikan oleh Yulidar, Coordinator Outreach Difable YPAP Wilayah Bireuen. Yulidar memaparkan permasalahan yang selama ini dihadapi difable Kabupaten Bireuen dalam mengakses layanan kesehatan di puskesmas.
Seperti, belum adanya lampu pemanggil antrian atau jalur khusus antrian untuk difable, supaya tidak adanya diskriminasi terhadap mereka. Belum adanya kartu berobat huruf braille untuk memudahkan tuna netra mengerti yang ditulis di kartu, belum adanya ramp (jalan khusus) untuk pengguna kursi roda di tempat pelayanan, tidak adanya penyuluhan khusus untuk difable tentang kesehatan.
Yulidar juga menyampaikan manfaat fisioterapi bagi difable antara lain membuat difable bisa mandiri dengan terapi yang kontinyu dan peran penting orang tua dalam meningkatkan kepercayaan difable untuk bersemangat mengikuti layanan fisioterapi.
Nazar Idris, Kepala Bagian Pelayanan Fisioterapi Dinkes Bireuen, meminta kepada petugas puskesmas dan petugas fisioterapi untuk mengisi krom difable dan mengkategorikan jenis difable serta mengharapkan YPAP untuk terus bekerjasama dalam bidang pendampingan difable untuk Kabupaten Bireuen. |Source : Koranbireuen.com